Resign-lah dengan Elegant

Tidak ada ilmu pasti kapan waktu yang tepat untuk keluar dari suatu pekerjaan.
Namun, mengundurkan diri merupakan suatu sikap atau tindakan yang profesional. 
Ada manner yang harus kamu jaga agar menjadi pribadi yang memiliki integrity sampai saat mengundurkan diri. 
Sekalipun kamu ternyata menjadi salah satu karyawan yang masuk dalam list yang dibebastugaskan karena kondisi perusahaan yang sedang dalam masa sulit, jangan langsung berkecil hati dan merasa kinerja dan effort kamu dalam memajukan perusahaan selama bertahun - tahun tidak diperhitungkan oleh perusahaan. Percayalah, perusahaan yang sehat tidak akan ada yang mau mengurangi karyawannya apalagi yang memiliki integritas. Anggap saja its your turn, berkorban untuk menyelamatkan perusahaan sekalipun kamu bukan bagian dari management
Tidak perlu meninggalkan kesan buruk terhadap kantor lama atau rekan kerja, karena bisa saja di masa depan kamu akan bersinggungan lagi dengan mereka, ntah sebagai client ataupun partner
Sebagai karyawan, ketika kamu sudah siap dan memutuskan untuk resign, ada beberapa tahap yang mungkin akan kamu lalui;

One Month Notice, Three Week Notice
Bila kamu mendapat tawaran dengan offering yang lebih tinggi dari perusahaan kamu bekerja saat ini, maka kamu juga perlu mempertimbangkan dan meluangkan waktu setidaknya 3 minggu atau 1 bulan sebelum tanggal efektif kamu join di perusahaan baru. Mintalah kebijaksanaan perusahaan baru agar kamu bisa bergabung dengan mereka setelah menyelesaikan seluruh tanggungjawab dan kewajiban di perusahaan lama. Hal ini tidak hanya memberi kesan baik pada perusahaan yang akan kamu tinggalkan, tapi juga add value di mata management perusahaan dimana kamu akan bergabung, ini menjadi alarm ; kamu adalah karyawan yang berdedikasi.

Rekomendasi Successor
Di masa menunggu tanggal efektif, kamu bisa memberikan rekomendasi pengganti untuk mengisi posisi kamu nantinya. Calon tersebut bisa dari luar perusahaan ataupun rekan di satu perusahaan kamu. Tentu final decision ada di tangan atasan dan team HRD. Meskipun team HRD akan memfasilitasi tranning dan terlepas dari siapapun successor/ pengganti kamu nanti, ada baiknya kamu tetap memberikan penjelasan perihal jobdesk, penyimpanan filepending job/ backlog, KPI, Contact Person atau nama PIC yang berkaitan dengan kerjaan kamu dan lain sebagainya. Bantulah successor beradaptasi dengan posisi yang akan kamu tinggalkan nantinya.

Loyalitas
Tetaplah melakukan pekerjaan dengan semangat dan bahkan lebih giat. Bukan alasan untuk bermalas-malasan jika kamu sudah submit resignation letter. Tetaplah menjadi karyawan yang aktif dan terlibat dalam kegiatan di kantor sampai hari H kamu meninggalkan perusahaan. Bukan hanya sebagai bagian dari integritas, rutinitas ini kemungkinan akan kamu rindukan nantinya di masa mendatang. Merupakan tindakan yang bijak jika kamu bisa menyelesaikan pending job semaksimal mungkin agar tidak merepotkan pihak lain.

Private File
Seluruh file pribadi hendaknya kamu bereskan baik yang softcopy di laptop/ PC kantor maupun file hardcopy di meja atau lemari kamu. Bersihkan seluruh laci, lemari dan meja kamu dari barang pribadi. Jika kamu bekerja dalam waktu yang lama, tentu akan membutuhkan waktu untuk membereskannya, lakukan secara berlahan dan mencicil agar di hari H tidak merepotkan kamu. Oia, pastikan kamu juga sudah menyimpan nomer telepon rekan kantor atau bahkan atasan yang update. Ada beberapa perusahaan akan meminta nomer kolega atau atasan kamu sebagai referensi untuk menilai kinerja kamu sebelumnya.

Exit Interview
Last but not least, beberapa HRD perusahaan memiliki kebijakan ini. Jika sebelum bergabung di perusahaan team HRD menanyakan alasan kenapa kamu mau menjadi bagian dari perusahaan, maka yang menjadi topik di sesi exit interview adalah seputaran alasan kamu keluar, identitas perusahaan baru, posisi kamu di organization chart bahkan bisa saja menyinggung offering income yang akan kamu terima. Tetap tenang dan hadapi secara profesional. 

Nah itu beberapa hal yang bisa saja kamu akan hadapi saat akan mengundurkan diri. Apapun itu, keputusan yang kamu ambil, akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari perjalanan karir kamu. Tidak perlu takut, jika pun keputusan itu salah, belajarlah dari kesalahan. Persiapan yang matang dan baik akan memperbesar keberhasilan dan memperkecil kekecewaan, even hasilnya tidak sesuai harapan tapi penyesalan kamu akan semakin minim saat kamu sudah memberikan effort yang lebih. So, clean your desk right now !!! Upsss….



Tidak ada komentar:

Posting Komentar