Daebak ! Sisi Positif Drama Korea

Tulisan ini terinspirasi dari banyaknya postingan di sosial media yang saya temukan mengenai perdebatan netizen perihal beberapa Drama Korea Selatan (K-Drama) yang sedang menjadi trend bahkan dijadikan meme yang viral di awal tahun 2020 ini, diantaranya berjudul Crash Landing On You, Itaewon Class , The World of The Married, The King Eternal Monarch, Hospital Playlist, dan lainnya. Drama tersebut memberi kesan tersendiri di hati para penonton yang tidak jarang mengundang pro dan kontra alur cerita (plot) dan akhir cerita (twist) para pemain utama (main lead) dan pemeran pendukung (second lead) yang biasanya juga mendapat perhatian dari penonton. 

K-Drama sendiri memiliki banyak genre diantaranya Romance, Commedy, Thriller, Family,  Mystery, Action, Historical atau dikenal dengan istilah Saeguk / Kerajaan. Tema yang diangkat pun sangat beragam. K-Drama tidak hanya menyajikan cerita mengenai romantisme hubungan percintaan. Banyak sekali pilihan yang dapat disesuaikan dengan selera kamu; mulai dari Dunia Hukum, Politik, Jurnalistik, Kuliner, Dunia Medis, Pendidikan, Social Issue, dan  bahkan Sejarah. Ada cerita yang diangkat dari Kisah Nyata, Imajinasi, maupun Legenda / Cerita Rakyat, atau bahkan penggabungan diantaranya. 

Drama Korea pertama yang saya tonton adalah Winter Sonata (Tahun 2002) namun saat itu saya tidak mengikuti alurnya sampai akhir dan menontonnya kembali sekitar tahun 2012. Drama yang paling berkesan bagi saya ; Jewel in The Palace di tahun 2003 yang ditayangkan sore hari di salah satu stasiun TV swasta Indonesia. Karena terkesan dengan alur cerita, acting dan visual para pemain, saya menjadi lebih semangat mengikuti K-Drama Full House yang juga tayang di stasiun TV di tahun berikutnya. Begitu fanatic-nya saya dengan drama Full House, sampai bunyi dering handphone saya di tahun 2009 menggunakan reffrein dari OST Drama tersebut. Sekitar tahun 2011 sedang trend menonton K-Drama melalui piringan CD (Compact Disc) dengan harga satu bundle (isinya sekitar 8-10 keping) dengan harga Rp. 15.000 sampai Rp.25.000 tergantung kepopuleran/ rating drama. Bahkan di masa itu saya punya langganan penjual CD yang akan menginformasikan jika CD K-Drama terbaru sudah ada di toko-nya. Keseruan saat menanti kepingan CD terbaru tanpa ada kepastian waktu kapan tersedia masih bisa saya rasakan sampai saat ini. Beruntunglah saat ini sudah banyak aplikasi dan webpage yang menyediakan layanan streaming K-Drama yang dapat diakses melalui gawai dengan pilihan drama yang up to date

Ada banyak sekali sisi positif yang bisa diambil dari K-Drama, tergantung sisi mana kita menilainya. Meskipun begitu, semua harus tetap dalam kendali kamu ya. Saya mengerti betul rasa penasaran dari setiap jalan cerita di K-Drama, sehingga kadang kamu mengorbankan waktu tidur atau waktu istirahat untuk menonton hingga akhir cerita. Percayalah, itu bukan ide baik ! Begadang demi K-Drama memang memiliki sensasi tersendiri tapi itu tidak sebanding dengan hal-hal yang kamu korbankan.

Berikut hal yang bisa kamu dapat dari K-Drama :

Belajar Bahasa Korea Sehari-hari / Kata Popular
Hal menarik dari K-Drama selain ekspresi visual para pemainnya, adalah bahasa yang mudah ditangkap dan secara tidak langsung seolah mengajak para penonton untuk mempelajari bahasa Korea. Bahasa Korea sama halnya dengan Bahasa Indonesia yakni Formal dan Informal. Masyarakat Korea sangat sensitif terhadap tutur bahasa dan kata sapaan karena merupakan budaya yang tetap dipertahankan hingga kini. Selain itu bahasa slang dapat bisa ditemukan di K-Drama. Ini sangat membantu kamu sebagai pemula bila ingin serius mempelajari bahasa negeri ginseng ini. Kata-kata familiar dan sering digunakan di K-Drama yang saya tau; Oppa, Unnie, Noona, Hyung, Ajussi, Ajumma, Sajangnim, Daebak, Aiego, Mian hae, Arraseo, Jamkkanman, Bogo shi po, Jinjayo, Pa Bo Ya, Jal Ja, Gwen cha na, Wae gel rae, Kajja, Ga ji ma, Chin goo, Omo, Jebal, Nde, Saranghaeyo, Haebongkae, Yeobo, Shireo dan banyak sekali. Namun, jika kamu ingin menggunakannya di Korea atau dengan Orang Korea yang belum kamu kanal, harus berhati-hati memilih kosa kata karena sebutan tersebut memiliki formula tersendiri (tergantung usia, jenis kelamin dan tingkat kedekatan personal).

Mengenal Budaya dan Kuliner Korea Selatan
Suksesnya Drama Korea tidak hanya dirasakan di dalam negeri namun juga menembus beberapa negara seperti Indonesia. Hal ini tentu melalui proses yang panjang dan tidak terlepas dari dukungan pemerintah Korsel, keseriusan dan kerja keras para sineas Korsel yang konsisten menyajikan konten yang berkualitas untuk mempromosikan negara mereka. Jika Bollywood selalu menonjolkan budaya menari, Kuliner, hingga pakaian khas dan alam yang sangat indah, maka sama halnya dengan K-Drama. Bila dalam K-Drama ada cerita acara pernikahan maka kamu akan menemukan Hanbok (pakaian tradisional) dengan warna cerah yang dikenakan oleh Ibu Pengantin. Sedangkan saat ada adegan kematian dan pemakaman, maka kamu akan menemukan Hanbok nuansa hitam dengan list putih dilengkapi jepitan putih tanpa riasan wajah dan aksesoris bagi wanita yang menandakan sebagai keluarga inti yang berduka. Selain Soju (minuman bir populer di Korsel), ada Kimchi (Sayuran fermentasi), Tteokbokki (kue beras) dengan rasa manis dan pedas, Jajangmyeon (mie dengan saus pasta kacang hitam), Kimbab (Nasi, Daging, Sayuran digulung dan dibalut Rumput Laut), Bibimbap atau nasi campur ala Korsel dan Gyeranmari (Telur Gulung ala Korsel) jenis kuliner yang sering ditampilkan dalam cerita. Kegiatan Wamil (Wajib Militer) bagi para lelaki yang sudah berusia 19 sampai 35 tahun juga kerap diperkenalkan. Production House K-Drama sangat sering melakukan shooting di tempat bersejarah dan tempat wisata populer yang sangat indah dengan berbagai latar musim. Tempat-tempat cantik ini bisa jadi wishlist kamu saat melancong ke Korsel

Drama Tanpa Drama
K-Drama sendiri mengacu pada drama televisi di Korea dengan format miniseri. Alasan terbesar saya menyukai K-Drama selain kedua alasan diatas, adalah alur yang tidak bertele-tele dan sesuai tema. Meskipun tampil relatif singkat dalam 16 episode, K-Drama mampu menyajikan cerita menarik dan tidak mudah ditebak dan menarik penonton ikut merasakan kesedihan, kemarahan, kebahagiaan, ketakutan dan kegalauan para pemain. Sepanjang saya menonton K-Drama, belum pernah menemukan adegan yang berlebihan sampai diluar nalar. Hampir semua alur dapat diterima dengan akal meskipun diangkat dari imajinasi dengan karakter pemain yang kuat. Ada juga beberapa drama keluarga dengan episode lebih panjang yakni dari 32-50 episode dan pada umumnya drama ini akan tayang setiap hari di channel TV Korea. 

Bersifat edukatif dalam bidang tertentu
Tidak hanya drama bertema dunia pendidikan dan sejarah saja yang memberikan edukasi. Drama Horror pun akan memberi pengetahuan hukum bagaimana suatu kasus bisa dipecahkan dengan motif yang tidak terduga sebelumnya seperti Let's Fight Ghost, Oh My Ghost, Who Are You. Drama yang mengandung informasi mengenai syndrome atau penyakit tertentu seperti It's Okay Thats Love, Kill Me Heal Me, Good Doctor, Jealousy Incarnate, Clean With Passion, The Beauty Inside, Uncontrollably Fond, dan masih banyak lagi. Jika kamu mau mengekslporasi dunia politik praktis, bisa menonton drama The K2, Haechi, Designated Survivor : 60 Days, The Player, Vagabond dan banyak lagi referensi lainnya. Gaya bahasa dan tata dialog di setiap drama sangat khas, tegas dan layak dipelajari. Bila harus menyebutkan istilah tertentu (kedokteran, hukum, politik) maka akan disisipkan arti dari istilah tersebut dengan bahasa sederhana yang mampu di cerna oleh penonton awam.

Motivasi Hidup Sehat Dan Disiplin
Menjadi rahasia umum kalau para semain K-Drama memiliki tubuh yang ideal dan visual yang menarik. Hal itu diperoleh dari konsistensi dan disiplin menjaga kesehatan dan kebugaran. Usia sepertinya bukan penghalang bagi aktris dan aktor di Korea, sebab semakin bertambahnya usia kebanyakan dari mereka terlihat semakin mempesona. Selain senang menggunakan transportasi umum dan budaya berjalan kaki, memilih tangga daripada eksalator pun sering diangkat di drama. Bahkan beberapa drama memunculkan adegan Kamar Sewa di atas atap yang tentu perlu perjuangan yang cukup besar untuk bisa menjangkaunya, kebayang ya kalau harus pindahan. Pada umumnya, K-Drama memiliki ke-khas-an yaitu disiplin. Apapun genre dari drama pasti akan ada tokoh yang memberi contoh kegigihan dan disiplin diri yang membawa suatu keberhasilan.

Demikian ulasan saya perihal sisi positif dari K-Drama. Jadi, sebelum kamu menonton beberapa drama dengan tema dan genre yang berbeda, jangan buru-buru mengeluarkan stigma negatif ya. Oia, ketika sebuah drama mampu mengundang kontroversi penonton dan bahkan banyak penonton tanpa sadar melekatkan karakter yang diperankan pemain ke kehidupan nyata, artinya drama tersebut sukses ! Hayo, yang geregetan menunggu episode terbaru (on going) drama The World of The Married apa kabar ? Masih panas hati dan gregetan kah ? Oia, hindari meninggalkan jejak komentar negatif di akun media sosial para pemain ya. Hargai privasi, professionalism dan kerja keras mereka membangun sebuah karakter yang kuat di drama tersebut. 💛




11 komentar:

  1. Padahal kalau Indonesia buat drama, malah lebih bagus ya kan.. jadi, serial tv kabel, seluruh dunia melihat. Kan keren :D

    BalasHapus
  2. Aku juga penonton Full House pada masanya 😅 tapi bener juga apa yang kakak bilang, karena beberapa kali nonton drakor aku jadi tau beberapa kosakata Korea, budaya Korea, dan juga makanan-makanannya yang bisa buat kota ngiler pas lagi nonton 😬

    BalasHapus
  3. Aku sempat fanatik, tapi sekarang udh reda an 😁, dulu semua ku beli dari kamus buku kosa kata novel korea, ampe kamar ku jadi sumuk 😁

    BalasHapus
  4. Aku pun kak suka nonton Drakor, tapi beberapa tahun belakangan ini mengurangi bahkan setahun ini gak nonton drakor, karena kl udh nonton gak mau berenti hihi... Sisi positifnya byk yakan kak, termasuk membuat lupa dengan masalah sendiri, hihi jadi kayak tempat ngilangin suntuk gitu...

    BalasHapus
  5. Ku gak fanatik nonton kdrama, itu hari nonton karena ingin belajar pola mereka dalam pengambilan video.

    Apa rahasianya, orang betah sampai 1 jam nonton kdrama, dan dapatlah kesimpulan, mereka banyakin beauty shot.

    Beda ama drama indo yang langsung langsung aja hehehe.

    BalasHapus
  6. Standar drama di Korea memang beda. Selain hal-hal di atas, drama korea juga menjual visual. Mungkin itu kelebihan yang buat orang tahan lama-lama menontonnya.

    BalasHapus
  7. Ito tau ga, jujur andre dulu gasuka drakor sumpah, tapi karna liat putri duyung ala korea disitu mulai suka disitu mula memperdalam, jadi sekarang suka drakor, kemakan cakap, anyong aseo ito, salam andre pane

    BalasHapus
  8. wahh,, awak gk nonton K-Drama. Tapi suka yang ,movie aja.. haha movie korea

    BalasHapus
  9. Dramakorea ada juga yang bersifat nilai pendidikan, tapi yang cerita tentang keluarga atau cerita tentang peperangan pada zaman dahulu heheh

    BalasHapus
  10. Akuu pertama kali nonton Crash Landing on You, trus kok kepingin lanjut nonton lagi, akhirnya pilih Reply 1988.

    Setelah itu, belum nemu yang bagus dan menawan hati lagi lho. Bagi rekom dong, yang sebagus Reply 1988 ituu

    BalasHapus
  11. Wahhhh ada sesama penggemar drakor.

    Unnie Serta aku padamuuuuuuuu. Gomawo. :)
    Ditunggu tulisan dan rekomendasi drakor lainnya. Sending virtual hugs.

    BalasHapus