Wajah Malaysia Saat Kunjungan Di Tahun 2011

 

Tulisan ini terbit pada 29 Agustus 2012 di blog pertama saya yang sayangnya sedang "mati suri". Izinkan saya copy paste disini ya, sekaligus mengingatkan akan gaya menulis saya saat tempoe dulu.


Tahun 2011 kemarin tepatnya bulan Juni, saya dan beberapa teman kantor mendapat kesempatan untuk melancong ke salah satu negara tetangga, Kuala Lumpur. Tujuan utama adalar Benchmarking ke beberapa perusahaan yang ada disana, tapi di sela perjalanan tugas, kami menyempatkan diri untuk menikmati rumah tetangga ini. Kami mendapat penerbangan pukul 7 pagi dari Terminal  2E Soekarno Hatta dengan menggunakan maskapai penerbangan Garuda Indonesia. Penerbangan yang mulus dan service yang Oke dari para Crew di darat dan Flight Attendants Garuda membuat hati puas dan tak sabar untuk cepat menginjakkan kaki di Negeri Jiran. Sesampai di Kuala Lumpur International Airport/KLIA saya menikmati atmosfer yang bersih dan anggun. Tak lama kemudian kami diajak Tour Guide untuk menikmati makan siang disebuah resto masih didalam Bandara. Harus mengisi amunisi lambung yang cukup untuk perjalanan panjang bukan ?

and the story begins...

                                                            


Bukit Bintang

Kami menikmati hari – hari di Kuala Lumpur dengan menyewa kamar di salah satu hotel di kawasan Bukit Bintang. Kamu dapat berjalan sepanjang jalan yang disebut Bintang Walk, dan sepanjang jalan ini kamu dapat menemukan deretan mall, Branded Store seperti Giordano, Baleno, juga tempat kuliner seperti resto/cafe yang akan ramai sampai tengah malamMalam pertama di KL kami sudah rindu tanah air dan memilih menikmati jagung bakar aneka rasa dan durian Thailand yang gurih. Jajanan malam di traktir oleh si Boss.

Tugu Negara

Di halaman Tugu Negara terdapat sebuah arca tugu peringatan terbesar di dunia. Arca ini diciptakan pada tahun 1966 oleh Felix de Weldon yaitu seorang pematung/ perupa terkenal yang juga telah mencipta tugu peringatan Iwo Jima di Washington DC. Tujuh orang yang membentuk tugu peringatan ini melambangkan ketaatan, pengorbanan dan kerjasama penduduk Malaysia. Tugu ini didirikan untuk memperingati jasa mereka yang terlibat (dan berkorban) di dalam Perang Dunia Kedua dan sewaktu peristiwa Darudat di Malaya. Tugu ini terletak di lokasi yang tenang, dikelilingi kolam air mancur yang dihiasi arca bunga teratai yang dibuat dari logam cetakan. Bersebelahan Tugu Negara terletak Taman ASEAN dan Memorial Tun Razak di mana tersimpan barang-barang peninggalan Perdana Menteri Malaysia yang kedua yaitu almarhum Tun Abdul Razak Hussein.                                                             


Menara Petronas                                                                                                                             

Menara kembar ini berada pada urutan kedua tertinggi di dunia, dan menjadi destinasi wajib untuk wisatawan yang datang ke Kuala Lumpur. Ada 88 tingkat Petronas Twin Towers yang juga sering disebut KLCC. Menara kembar ini terdapat di Kuala Lumpur City Center. Kita boleh naik sampai ke jembatan penghubung di antara dua gedung ini yaitu di lantai 42 hanya jika kamu sedang beruntung, karena antriannya sangat panjang di hampir setiap hari, dan sayangnya saat itu itinerary rombongan kami tidak termasuk untuk menikmati Menara ini dari atas. Jadi kami hanya menghabiskan waktu berfoto di bawah menara.

Petaling Street 

Selain di KL Market dan di Sungai Wang, kamu bisa memborong buah tangan di Chinatown atau tepatnya di Petaling Street. Di sini banyak penjual barang kaki lima, kira-kira seperti di Pasar Baru Jakarta. Namun kamu harus membandingkan harga dari beberapa penjual terlebih dahulu. Jangan langsung tergiur, cobalah bandingkan ke beberapa tempat agar kamu mendapat harga terbaik. Jangan ragu untuk menawarnya. Saya sempat mendapati penjual yang memberikan harga reasonable tanpa menawarkan harga selangit terlebih dahulu. Selain bisa memborong oleh – oleh dengan harga terbaik, bagi kamu yang nonmuslim juga bisa menikmati jajanan kuliner nonhalal yakni mie hijau, bentuknya mirip seperti mie kuning pada umumnya, namun rasa khas masakan China Foods terasa sekali pada menu ini. Sayangnya saya tidak tau harga nya karena ; lagi – lagi di traktir oleh Boss.

                                                                                                       

Batu Caves 

Kuil Hindu yang terletak di atas bukit berjarak 13 km dari Kuala Lumpur. Di tempat ini terdapat kuil yang berada di dalam gua dan juga patung Murugan yang tingginya 42,7m dan merupakan patung Murugan yang tertinggi di dunia. Untuk mencapai ke lokasi kita harus menaiki anak tangga yang cukup banyak, yaitu 272 anak tangga. Karena di dalamnya terdapat sarang kelelawar, maka agak menyengat bau di dalam gua. Selain kelelawar, kita juga bisa mendapati monyet yang berkeliaran di lokasi ini. Sekedar mengingatkan, jika kamu memang pengen menikmati kuil sampai puncak, berhati-hatilah dengan monyet yang ada disana. Sebaiknya simpan barang – barang berharga kamu, daripada “dilarikan” oleh makhluk licah satu ini.  Merpati juga menjadi penghuni daerah ini, cukup membeli makanan burung yang sudah disediakan salah satu toko, kamu bisa memanggil merpati mengerumuni kamu. Dari Batu Caves, kami bergerak ke salah satu pabrik jam terbesar di Kuala Lumpur, jaraknya cukup dekat, hanya sekitar 15- 20 menit. Disana kami bebas memilih jam tangan yang sesuai selera dan tentunya sesuai dengan kantong. Di tempat ini seluruh jam hasil produksi disusun rapi pada etalase kaca yang mirip dengan mall besar. Usai belanja dan cuci mata rombongan melanjutkan perjalanan ke Genting Highland yakni salah satu tujuan wisata utama Malaysia.                                                                                       

        


Genting Highland

Terletak di ketinggian 1800 m diatas permukaan laut, Genting menawarkan wisata alam serta aneka wahana permainan yang memicu adrenalin. Kawasan wisata Genting ini dibangun oleh resort world group yang juga membangun kawasan serupa di Sentosa Island, Singapura serta di Manila, Philipina. 

Perjalanan menuju Genting kami nikmati dengan menggunakan Bas Pelancong (Bus Pariwisata). Jalan yang kami lewati dihiasi pohon sawit di kanan dan kiri. Sungguh pemandangan lalu lintas yang rapi dan teratur di tambah pesona yang asri. Setelah perjalanan kurang lebih dua jam, kami tiba di Genting Cable Car Upper Station, dengan teratur dan membentuk team (4-6 orang) kami masuk kedalam Kereta Gantung. Sungguh sangat luar biasa. Pengalaman tak terlupakan. Adrenalin terpacu, di tambah lagi jalan yang tidak mulus (beberapa kali kereta sengaja diberhentikan agar dapat menikmati pemandangan alam). Rekan yang membawa camera langsung mengarahkan ke berbagai angle yang keren. 

Setelah perjalanan sekitar 20 – 25 menit kami tiba di Genting. terdapat beberapa bangunan hotel mewah berwarna cerah. Ada beberapa tower di hotel tingkat dunia ini. Karena hari sudah menjelang malam, maka kami dipersilahkan menuju kamar yang sudah disediakan dan menikmati makan malam yang variasi menu nya masih mirip Indonesia. Semakin larut malam kami semakin semangat untuk hunting, banyak sekali wahana yang patut di coba, salah satu yang kami nikmati adalah Believe it or Not, XXI Cinemas, Dunia Salju dan Casino serta Gondola yang mirip sekali seperti negara asalnya; Venezuela. Di dalam Genting juga terdapat miniatur patung Liberty dan Menara Eifell. Tak lupa, kami juga hunting produk sepatu Vinnci dan parfum. Sudah hampir pukul 2 dini hari. Banyak toko yang sudah tutup, tapi hiruk pikuk Genting masih sangat terasa. Karena besok kami akan kembali ke Tanah Air maka dengan berat hati dan berat mata kami pulang ke kamar masing – masing.

Semoga sedikit cerita tersebut bisa bermanfaat untuk kita semua.

                                      


Tidak ada komentar:

Posting Komentar