Cara Aman Belanja Online, Terhindar dari Penipuan

Beberapa waktu yang lalu dua teman baik saya menjadi korban dari oknum online shop yang tidak bertanggung jawab. Mereka melakukan transaksi belanja dari salah satu account Instagram dengan follower mencapai 61 Ribu, bukan angka yang sedikit untuk sebuah account Instagram. Dan pil pahitnya, kedua teman saya tersebut merupakan kaum milenial yang melek teknologi, kalau istilah gaulnya mereka lagi apes. Dan hal lain yang membuat saya merasa harus menerbitkan tulisan ini adalah teman saya lainnya ternyata juga pernah manjadi korban oknum yang sama di waktu yang berbeda. Duh, semakin gemes sama pelaku ini. 

Kejahatan memang menjadi momok bagi semua kalangan, tidak tebang pilih, untuk itu perlu tetap waspada dan berhati-hati. Dari pengalaman tersebut, berikut beberapa tips yang bisa meminimalkan kamu menjadi salon korban empuk dari pelaku kejahatan cyber.

Selain Google, belakangan ini Instagram menjadi mesin pencari yang patut diperhitungkan keberadaannya. Bagaimana tidak, dengan kemudahan hashtag dan penambahan fitur "Shop" di Instagram membuat pengguna/ user memanfaatkan sebagai mesin pencari, termasuk product/ barang komersil yang dibutuhkan. Banyaknya follower di sebuah account online shop bukanlah jaminan account tersebut terpercaya. Sudah menjadi rahasia umum adanya jasa penjual follower fake/ palsu dari aplikasi pihak ketiga. Namun kabar baiknya, pihak instagram mengembangkan perangkat lunak mereka untuk membantu mengidentifikasi aplikasi pembuat komentar dan likes palsu juga follower palsu yang meningkatkan popularitas sebuah account. Dengan begitu pihak instagram berharap platform-nya bebas dari aktifitas yang tidak authentic dan meminimalkan pelanggaran persyaratan pengguna. Meskipun demikian, tentu pihak instagram membutuhkan waktu untuk bersih - bersih, dan hal yang bisa kita lakukan sebagai tindakan preventif adalah sebagai berikut :

Cek Account Penjual
Jutaan penjual melakukan promosi dan menjual produk mereka di Instagram hal ini berbanding lurus dengan semakin banyaknya pengguna instagram, namun tidak semua penjual amanah dan bisa dipercaya. Hal sederhana yang bisa kamu lakukan untuk mengecek sejauh mana penjual tersebut dapat dipercaya adalah dengan pengecekan profile si penjual. Caranya dengan membuka Profile  instagram Penjual lalu klik tanda titik tiga di kanan atas, lalu pilih "About This Profile/ Tentang Akun Ini". Akan muncul informasi kapan account tersebut dibuat dan sudah berapa kali ganti nama pengguna/ user name. Contoh kasus dibawah ini, penjual sudah 37 kali ganti nama sejak Agustus 2018. Tentu aktifitas ganti nama ini perlu diwaspadai sebagai ciri dari account yang tidak konsisten. Jika penjual memang melakukan transaksi yang benar, tentu akan sangat mempertimbangkan pergantian nama karena akan berdampak pada peluang repeat order/ pembelian berulang dari konsumen yang puas dengan pengalaman belanja di toko online nya. Bisnis yang sehat akan mempertahankan existing customer sambil menciptakan new customer bukan?

iserta.blogspot.com
iserta.blogspot.com
Cek Status Rekening Penjual
Jika memang barang yang dibutuhkan hanya tersedia di penjual yang ada di instagram, sebaiknya sebelum melakukan transaksi cek status rekening tujuan yang diberikan penjual. Hal ini bisa kamu lakukan dengan klik https://cekrekening.id lalu pilih nama Bank kemudian masukkan nomor rekening yang diinformasikan si penjual. Apakah rekening dan nama penerima sesuai ? Lalu track record / rekam jejak pemilik rekening berisp dari pengaduan atau justru banyak laporan, seperti contoh salah satu rekening pelaku penipuan dibawah ini yang sudah mendapat 60 laporan yang sama yaitu "Penipuan Transaksi Online" ?



Perkembangan teknologi membawa kemudahan transaksi sehingga E-commerce tentu menjadi pilihan masyarakat yang saat ini sangat mobile di dukung dengan pertumbuhan toko online yang meningkat pesat. Namun kegiatan ini juga memiliki kekurangan yakni produk yang ditawarkan tidak dapat dilihat langsung oleh calon pembeli bahkan si penjual dan calon pembeli tidak bertemu langsung seperti layaknya transaksi di real market/ pasar konvensional. Dan hal ini tentu menjadi pekerjaan rumah bagi pelaku bisnis yang amanah, yang tidak jarang menjadi korban dari oknum yang tidak bertanggungjawab dan memanfaatkan e-commerce untuk melancarkan aksi kriminal.  

Pilih Online Shop Yang Terpercaya
Marketplace atau online shop yang saat ini digandrungi dan diserbu oleh pembeli dari semua kalangan, dan hal yang lumrah jika para penjual berlomba menawarkan banyak add value untuk mendongkrak penjualan. Banyaknya promosi yang ditawarkan terkadang membuat calon pembeli terlena dan mengendorkan ketelitian. Hal sederhana yang bisa kamu lakukan adalah melakukan riset apakah kontak yang tersedia pada website bisa dihubungi atau tidak ? atau carilah ulasan/ review penjual yang bersangkutan. Selain itu, apakah website ada tanda gembok di sudut alamat website pada browser kamu, jika ada maka web tersebut sudah terenkripsi dan aman. Begitu pula sebaliknya, pastikan PC/ Laptop atau Handphone kamu menggunakan antivirus yang update dan mumpuni untuk menangkal virus dan malware yang semakin hari semakin canggih.

Gunakan Cara Bayar Yang Aman
Banyak pilihan metode pembayaran. Sebaiknya pilihkan COD (Cash On Delivery) yang mana kamu bisa melakukan crosscheck barang pesanan kamu sebelum membayar atau setidaknya kamu sudah menerima barang yang kamu beli sebelum menyerahkan dana ke penjual, meskipun cara ini tidak disediakan semua online shop dan tentu adanya penambahan biaya untuk jasa ini tapi demi keamanan dan kenyamanan hal ini worth it. Namun jika tidak tersedia pilihan COD, bijaklah melakukan pembayaran, pilih pembayaran melalui perantara (pihak ketiga penyedia marketplace akan menampung sementara dana yang kamu kirim) sebelum masuk ke rekening penjual, ini akan meminimalkan si penjual melakukan kenakalan. Pastikan ada fitur "complain" sebagai pilihan jika terdapat hal yang tidak sesuai dari deskripsi yang ada di keterangan produk. Untuk hal itu kamu dituntut aktif melakukan pengecekan deskripsi barang mulai dari ukuran, warna, jenis, ketentuan khusus, harga dan proses pengiriman sebelum mengakhiri proses pembayaran. Jangan lupa perhatikan total pembayaran sebelum check out apakah ada hidden cost atau ketentuan mengikat lainnya. Ingat untuk selalu menyimpan bukti transaksi pembayaran.

JIKA TERLANJUR JADI KORBAN, LAKUKAN HAL BERIKUT :
Hubungi Call Center Bank Penerima Untuk Pemblokiran Rekening
Siapapun tidak ingin menjadi korban penipuan apalagi dengan oknum yang tidak dikenal, namun jika hal buruk tersebut menimpa kamu, tenangkan diri dan jangan panik. Hubungi call center bank tujuan/ penerima. Jelaskan dengan singkat kronologis kejadian. Biasanya pihak bank akan meminta Pelapor mengirimkan bukti transaksi dan bukti pendukung lainnya juga surat laporan kepolisian dan memberikan dateline sesuai kebijakan masing-masing bank, hal ini akan menjadi masukan juga ke pihak bank dan akan memantau pergerakan rekening yang dicurigai tersebut, terlebih bila sudah mendapat beberapa kali laporan yang sama dengan pelapor/korban yang berbeda. Sembari menunggu semua dokumen yang diperlukan dari Pelapor, Pihak Bank akan memberikan status khusus di rekening terlapor atau bahkan memblokir rekening bersangkutan.

Laporkan Ke Kantor Polisi
Setelah melaporkan ke call center bank penerima, laporkan ke Kantor Polisi. Bawalah identitas dan bukti transaksi pembayaran dan informasi terlapor (jika kamu minim info pelaku, maka beri info yang ada di account e-commerce atau info nomor handphone, nomor rekening bahkan rekaman percakapan baik lisan maupun tulisan), jika data sudah lengkap maka kamu akan mendapat Surat Tanda Penerimaan Laporan yang softcopy-nya bisa kamu kirim juga ke email bank terkait laporan diatas. Kamu tinggal menunggu perkembangan penyelidikan dari pihak Kepolisian dan kamu akan mendapat Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidik (SP2HP)*

Laporkan Via Email Resmi Kepolisian 
Jika saat kejadian, kondisi kamu sedang tidak memungkinkan melaporkan ke Kantor Polisi, jangan khawatir, kamu tetap bisa mendapat bantuan dari Pihak Kepolisian RI yang dengan konsisten memberantas kejahatan cyber. Cukup jelaskan kronologis dengan singkat dan jelas, lengkapi bukti yang diperlukan  berupa bukti transaksi, bukti percakapan dengan terlapor atau bukti lain yang menguatkan adanya indikasi penipuan, juga data diri terlapor seperti nomor telepon, nomor rekening, nama dan alamat (jika ada) kemudian kirimkanlah semua bukti dan data-dta tersebut ke email resmi Kepolisian Indonesia, yaitu cybercrime@polri.go.id * Pihak kepolisian akan membantu dan menindaklanjuti setiap laporan yang bisa dipertanggungjawabkan kebenaran kejadiannya.

Demikian ulasan saya, kiranya kita tetap waspada dan terhindar dari ancaman kejahatan baik di dunia maya ataupun di dunia nyata. Berikut beberapa nomor call center bank besar yang bisa kamu simpan atau jadikan referensi ; Bank BCA di 1500888, Bank BNI di 1500046, Bank CIMB di 14041, Bank Mandiri di 14000 dan Bank BRI di 14017. Ingat, Nomer Call Center Bank tidak menggunakan nomor handphone melainkan nomor khusus yang singkat dan mudah di akses dan menggunakan mesin IVR atau Interactive Voice Response, yaitu berupa rekaman suara manusia mengikuti menu tertentu, yang bisa diakses dengan menekan tombol angka telepon dan akan disambungkan ke layanan yang kamu pilih. Semoga membantu.


*sc : Liputan6.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar